Sabtu, Oktober 04, 2008

Elpiji Rugi Rp 3 Triliun Per Tahun



Hingga saat ini, Pertamina menanggung rugi Rp 3 triliun dari sektor elpiji. Kerugian disebabkan karena subsidi selisih harga yang cukup besar. Batalnya kenaikan harga elpiji juga berpengaruh pada kerugian ini.

Direktur Keuangan PT Pertamina Ferederick ST Siahaan, Selasa (9/9) di saat memberikan kuliah umum di Universitas Andalas Padang, mengatakan elpiji seharusnya dijual seharga Rp 11.000 per kilogram. Untuk kemasan 12 kilogram, Pertamina mematok harga Rp 5.250 per kilogram. Selisih harga yang signifikan ini membuat subsidi yang harus dikeluarkan Pertamina membengkak dan menyebabkan kerugian.

"Kami sudah bilang ke pemerintah agar menaikkan harga jual elpiji perlahan-lahan. Namun, kenaikan harga elpiji terakhir dibatalkan. Akibatnya, kerugian elpiji tidak dapat dihindari lagi," tutur Ferederick.

Dia menambahkan, solusi yang bisa ditempuh untuk mengatasi kerugian ini adalah pengurangan deviden ke pemerintah. (ART)

Tidak ada komentar: