Buah kelapa tak hanya diolah menjadi minyak goreng atau santan. Cairan dari buah serbaguna itu ternyata juga bisa menggantikan solar. Bahan bakar minyak dari buah kelapa kini tengah diproduksi di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.
Bahan bakar alternatif itu bisa digunakan oleh masyarakat umum dan merupakan sumber energi bagi alat pertahanan-keamanan milik TNI. PT Incofact Bio-Energy Baluran adalah perusahaan yang memproduksi bahan bakar minyak alternatif itu.
"Teknologi biodiesel dari bahan baku utama buah kelapa semoga akan menjawab kelangkaan bahan bakar minyak solar di Indonesia," kata Wakil Komandan Komando Pendidikan Angkatan Laut Brigadir Jenderal Marinir Slamet Santoso.
Slamet berharap teknologi ini bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitarnya. Hal itu disampaikannya seusai penandatanganan kontrak kerja sama PT IBB Situbondo dengan Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat Sekolah Teknologi Tinggi Angkatan Laut di Situbondo, Jumat lalu.
Menurut Mohammad Yahya Arif, direktur perusahaan yang berlokasi di Desa Sumberrejo, Kecamatan Banyuputih, Situbondo, teknologi PT Indonesia Coconut Factory Bio-Energy Baluran dikelola secara manual. "Kapasitas produksi kami setiap hari hanya sekitar 200 liter solar," katanya.
Untuk sementara, hasil produksi tersebut masih dikonsumsi warga sekitar. Sejak awal 2006, warga menggunakan solar-kelapa itu untuk bahan bakar diesel mesin perahu dan diesel untuk pengairan atau irigasi sawah.
Kelebihan biodiesel asal kelapa ini, selain ramah lingkungan, harganya relatif murah. "Kami membeli Rp 4.000 per liter, lumayan menghemat biaya untuk melaut," tutur Fathur Dasuki, 38 tahun, salah seorang nelayan warga Desa Sumberrejo.
Limbah tempurung kelapa dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alat pendorong roket. Kelebihan inilah yang membuat teknologi biodiesel dilirik oleh lembaga penelitian milik Angkatan Laut itu.
"Apalagi Indonesia merupakan penghasil buah kelapa, jadi kita bisa langsung memanfaatkan potensi alam itu untuk menghemat energi, terutama untuk menjawab kelangkaan BBM solar," kata Kolonel Laut (E) Yosef Mursyidi, Komandan Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat Sekolah Teknologi Tinggi Angkatan Laut.
http://willyquickly.blogspot.com/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar