Kamis, November 13, 2008

Makin Tenggelam, Minyak Sentuh Level Terendah


Terminal Transit milik Pertamina di daerah Koja, Jakarta Utara, Kamis (13/3). Kenaikan harga minyak dunia yang mencapai $107 per barel menyebabkan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di Indonesia.
Video

Kamis, 13 November 2008

NEW YORK, RABU - Harga minyak mentah dunia jatuh ke kisaran 56 dollar AS per barrel, seiring jebloknya laporan keuangan perusahaan-perusahaan ritel dan jeleknya prospek para pembuat mobil. Hal itu menjadi tambahan bukti bahwa Amerika Serikat dan belahan dunia lainnya akan memangkas penggunaan energi.

Minyak mentah jenis light sweet untuk pengiriman Desember, di New York Mercantile Exchange, Rabu (12/11) waktu setemapt, turun hampir 6 persen, atau 3,50 dollar AS ke posisi 56,16 dollar AS per barrel. Sebuah posisi penutupan terendah sejak Januari 2007. Atau turun lebih dari 60 persen dari level tertinggi pada kisaran 147 dollar AS pertengahan Juli 2008.

"Kami melihat penyesuaian terbesar dalam sejarah perdagangan. Kami belum pernah melihat hal seperti ini sebelumnya," sebut Phil Flynn, analis Alaron Trading Corp.

Departemen Energi AS memperkirakan komsumsi minyak AS tahun depan lebih rendah dalam tahun sejak 1980.

Sementara di ICE Futures exchange, London, minyak jenis Brent pengiriman Desember melorot 6,4 persen ke posisi 52,15 dollar AS per barrel.

Tidak ada komentar: